BAHAN ALAM DAN BAHAN SISA SEBAGAI MEDIA BELAJAR
13 06 2010
Dalam dunia pendidikan, belajar merupakan salah satu hal pokok yang dilaksanakan untuk mencapai tujuan. Belajar dalam pelaksanaannya haruslah menarik minat dan dianggap menyenangkan bagi peserta didik. Kegiatan belajar yang menyenangkan tersebut sebisa mungkin disamarkan dan melebur dalam kegiatan terpadu, yang menurut mereka (peserta didik), disebut dengan bermain.
Bermain adalah aktivitas yang dipilih sendiri oleh anak, karena menyenangkan, bukan karena akan memperoleh hadiah atau pujian. Tetapi bagi anak, bermain adalah suatu kegiatan yang serius, namun mengasyikkan. Melalui aktivitas bermain, berbagai fantasinya, tujuannya dan pekerjaannya terujud. Dan tentu saja, sebagai guru, tujuan pembelajaran pun tercapai.
Saat anak bermain, semua indera anak bekerja aktif. Semua informasi ditangkap oleh indera anak, disampaikan ke otak sebagai rangsangan, sehingga sel-sel otak aktif dan berkembang.
Saya kira, paparan tentang hubungan belajar dan bermain sudah cukup. Sekarang marilah kita simak media apa sajakah yang tepat dan aman serta (tentu saja) menarik untuk bahan pembelajaran. Monggo.!
Media belajar yang baik adalah media yang dapat memberi kesempatan untuk mendapatkan dan memperkaya pengetahuan anak secara langsung. Pun dapat meningkatkan kemampuan berbahasa, berpikir kritis dan positif, membantu mengenal lingkungan dan kemampuan dirinya, menumbuhkan motivasi dan meningkatkan perhatian belajar anak.
Media tersebut harus memperhatikan hal-hal berikut :
* Menjaga keamanan dan keselamatan.
* Menjaga kesehatan / kebersihan.
* Pembuatan sesuai ukuran.
* Bisa untuk bereksplorasi anak.
* Dapat untuk bereksperimen anak.
* Mengembangkan imajinasi anak.
* Memotivasi anak untuk kreatif.
* Mengembangkan kemampuan sosial anak.
* Sesuai dengan tingkat perkembangan dan kemampuan anak.
* Berorientasi pada prinsip-prinsip perkembangan anak
Jean Pidget (1972 : p.27) menyebutkan bahwa “Anak seharusnya mampu melakukan percobaan dan penelitian sendiri. Guru, tentu saja, bisa menuntun anak-anak dengan menyediakan bahan-bahan yang tepat” Nah, bagi anda para guru, sengaja saya kutipkan pendapat diatas dan saya garis bawahi yaitu : bagian Guru, tentu saja, bisa menuntun anak-anak dengan menyediakan bahan-bahan yang tepat. :D
Anda dapat memilih media-media berikut ini : [Bahan cair/ bahan alam], [bahan pembangunan terstruktur], atau [bahan belajar mikro dan makro]. Silakan diklik saja. Tetapi yang akan kita bahas di sini adalah kategori pertama, yaitu BAHAN CAIR/ BAHAN ALAM. Macam-macam bahan cair untuk pembelajaran ini meliputi : air, pasir, cat jari, lumpur, tanah liat, play dough, krayon, cat, dll.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Rabu, 23 Juni 2010
BAHAN ALAM DAN BAHAN SISA SEBAGAI MEDIA BELAJAR
BAHAN ALAM DAN BAHAN SISA SEBAGAI MEDIA BELAJAR
13 06 2010
Dalam dunia pendidikan, belajar merupakan salah satu hal pokok yang dilaksanakan untuk mencapai tujuan. Belajar dalam pelaksanaannya haruslah menarik minat dan dianggap menyenangkan bagi peserta didik. Kegiatan belajar yang menyenangkan tersebut sebisa mungkin disamarkan dan melebur dalam kegiatan terpadu, yang menurut mereka (peserta didik), disebut dengan bermain.
Bermain adalah aktivitas yang dipilih sendiri oleh anak, karena menyenangkan, bukan karena akan memperoleh hadiah atau pujian. Tetapi bagi anak, bermain adalah suatu kegiatan yang serius, namun mengasyikkan. Melalui aktivitas bermain, berbagai fantasinya, tujuannya dan pekerjaannya terujud. Dan tentu saja, sebagai guru, tujuan pembelajaran pun tercapai.
Saat anak bermain, semua indera anak bekerja aktif. Semua informasi ditangkap oleh indera anak, disampaikan ke otak sebagai rangsangan, sehingga sel-sel otak aktif dan berkembang.
Saya kira, paparan tentang hubungan belajar dan bermain sudah cukup. Sekarang marilah kita simak media apa sajakah yang tepat dan aman serta (tentu saja) menarik untuk bahan pembelajaran. Monggo.!
Media belajar yang baik adalah media yang dapat memberi kesempatan untuk mendapatkan dan memperkaya pengetahuan anak secara langsung. Pun dapat meningkatkan kemampuan berbahasa, berpikir kritis dan positif, membantu mengenal lingkungan dan kemampuan dirinya, menumbuhkan motivasi dan meningkatkan perhatian belajar anak.
Media tersebut harus memperhatikan hal-hal berikut :
* Menjaga keamanan dan keselamatan.
* Menjaga kesehatan / kebersihan.
* Pembuatan sesuai ukuran.
* Bisa untuk bereksplorasi anak.
* Dapat untuk bereksperimen anak.
* Mengembangkan imajinasi anak.
* Memotivasi anak untuk kreatif.
* Mengembangkan kemampuan sosial anak.
* Sesuai dengan tingkat perkembangan dan kemampuan anak.
* Berorientasi pada prinsip-prinsip perkembangan anak
Jean Pidget (1972 : p.27) menyebutkan bahwa “Anak seharusnya mampu melakukan percobaan dan penelitian sendiri. Guru, tentu saja, bisa menuntun anak-anak dengan menyediakan bahan-bahan yang tepat” Nah, bagi anda para guru, sengaja saya kutipkan pendapat diatas dan saya garis bawahi yaitu : bagian Guru, tentu saja, bisa menuntun anak-anak dengan menyediakan bahan-bahan yang tepat. :D
Anda dapat memilih media-media berikut ini : [Bahan cair/ bahan alam], [bahan pembangunan terstruktur], atau [bahan belajar mikro dan makro]. Silakan diklik saja. Tetapi yang akan kita bahas di sini adalah kategori pertama, yaitu BAHAN CAIR/ BAHAN ALAM. Macam-macam bahan cair untuk pembelajaran ini meliputi : air, pasir, cat jari, lumpur, tanah liat, play dough, krayon, cat, dll.
13 06 2010
Dalam dunia pendidikan, belajar merupakan salah satu hal pokok yang dilaksanakan untuk mencapai tujuan. Belajar dalam pelaksanaannya haruslah menarik minat dan dianggap menyenangkan bagi peserta didik. Kegiatan belajar yang menyenangkan tersebut sebisa mungkin disamarkan dan melebur dalam kegiatan terpadu, yang menurut mereka (peserta didik), disebut dengan bermain.
Bermain adalah aktivitas yang dipilih sendiri oleh anak, karena menyenangkan, bukan karena akan memperoleh hadiah atau pujian. Tetapi bagi anak, bermain adalah suatu kegiatan yang serius, namun mengasyikkan. Melalui aktivitas bermain, berbagai fantasinya, tujuannya dan pekerjaannya terujud. Dan tentu saja, sebagai guru, tujuan pembelajaran pun tercapai.
Saat anak bermain, semua indera anak bekerja aktif. Semua informasi ditangkap oleh indera anak, disampaikan ke otak sebagai rangsangan, sehingga sel-sel otak aktif dan berkembang.
Saya kira, paparan tentang hubungan belajar dan bermain sudah cukup. Sekarang marilah kita simak media apa sajakah yang tepat dan aman serta (tentu saja) menarik untuk bahan pembelajaran. Monggo.!
Media belajar yang baik adalah media yang dapat memberi kesempatan untuk mendapatkan dan memperkaya pengetahuan anak secara langsung. Pun dapat meningkatkan kemampuan berbahasa, berpikir kritis dan positif, membantu mengenal lingkungan dan kemampuan dirinya, menumbuhkan motivasi dan meningkatkan perhatian belajar anak.
Media tersebut harus memperhatikan hal-hal berikut :
* Menjaga keamanan dan keselamatan.
* Menjaga kesehatan / kebersihan.
* Pembuatan sesuai ukuran.
* Bisa untuk bereksplorasi anak.
* Dapat untuk bereksperimen anak.
* Mengembangkan imajinasi anak.
* Memotivasi anak untuk kreatif.
* Mengembangkan kemampuan sosial anak.
* Sesuai dengan tingkat perkembangan dan kemampuan anak.
* Berorientasi pada prinsip-prinsip perkembangan anak
Jean Pidget (1972 : p.27) menyebutkan bahwa “Anak seharusnya mampu melakukan percobaan dan penelitian sendiri. Guru, tentu saja, bisa menuntun anak-anak dengan menyediakan bahan-bahan yang tepat” Nah, bagi anda para guru, sengaja saya kutipkan pendapat diatas dan saya garis bawahi yaitu : bagian Guru, tentu saja, bisa menuntun anak-anak dengan menyediakan bahan-bahan yang tepat. :D
Anda dapat memilih media-media berikut ini : [Bahan cair/ bahan alam], [bahan pembangunan terstruktur], atau [bahan belajar mikro dan makro]. Silakan diklik saja. Tetapi yang akan kita bahas di sini adalah kategori pertama, yaitu BAHAN CAIR/ BAHAN ALAM. Macam-macam bahan cair untuk pembelajaran ini meliputi : air, pasir, cat jari, lumpur, tanah liat, play dough, krayon, cat, dll.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar